Blogger news

Siapakah Orang Pertama yang Mengenalkan Jurnalisme Dalam Al-Qur’an?

sumber foto: dokumentasi pribadi

Kata jurnalis bagi kopiders mungkin sudah tidak asing lagi. Dalam sebuah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) jurnalisme merupakan kegiatan atau pekerjaan dalam hal mengumpulkan fakta, menulis, mencari, menyunting, dan menerbitkan berita di surat kabar. Istilah jurnalisme ini juga sering disebut dengan kewartawanan.

Secara umum kita mengetahui bahwa penemu jurnalisme pertama kemungkinan besar adalah Acta Diurna, yaitu papan pengumuman di zaman Romawi Kuno, pada masa pemerintahan kaisar Julius Caesar (100-44 SM) dan beliau diyakini sebagai "Bapak Pers Dunia".

Namun tahukah kamu? sebenarnya dalam islam jurnalisme atau mencari sebuah informasi atau berita pernah terjadi ketika masa Nabi Ya'qub dengan Nabi Yusuf anaknya. Dimana Ya'qub menyuruh anak-anaknya mencari berita mengenai Yusuf, hal ini terdapat dalam salah satu ayat al-qur'an yaitu QS. Yusuf ayat 87, Allah berfirman:
 
يَٰبَنِىَّ ٱذْهَبُوا۟ فَتَحَسَّسُوا۟ مِن يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَا۟يْـَٔسُوا۟ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلْكَٰفِرُونَ

"Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir,"

Dimana dalam tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Ya'qub me­merintahkan kepada anak-anaknya untuk pergi ke negeri itu (Mesir) untuk mencari berita tentang Yusuf dan saudaranya Bunyamin. Dan dalam lafaz tahassus digunakan untuk mencari berita kebaikan, sedangkan tajassus digunakan untuk mencari berita keburukan. Ya'qub memberi semangat kepada mereka, bahwa janganlah mereka berputus asa dari rahmat Allah Swt. Dengan kata lain, janganlah kalian putus harapan dari rahmat Allah dalam menghadapi tantangan dan meraih cita-cita yang dituju. Karena sesungguhnya tiada yang berputus harapan dari rahmat Allah kecuali hanyalah orang-orang kafir.

Dan Quraish Shihab menafsirkan ayat ini bahwa Ya'qub yakin dan percaya kepada Allah yang memang dapat membangkitkan harapan. Maka dari itu, kesedihan yang dialami Ya'qûb tidak mampu membuatnya putus asa bahwa kedua anaknya yang hilang pasti akan kembali ke pangkuannya. Nalurinya mengatakan bahwa kedua anaknya itu masih hidup, dan bahwa pertemuannya dengan mereka sudah semakin dekat. Ya'qûb kemudian meminta anak-anaknya pergi ke Mesir mencari kedua anaknya yang hilang itu dengan mengatakan, "Anak-anakku, pergilah kalian ke Mesir dan bergabunglah dengan kakakmu lalu carilah Yûsuf dan saudaranya, Benyamin. Tanyakan kepada orang-orang tentang mereka secara lemah lembut tanpa harus dirasakan orang. Jangan berputus asa terhadap sifat kasih sayang Allah yang pasti akan mengembalikan mereka kepada kita. Sebab, sesungguhnya yang berputus asa terhadap kasih sayang Allah hanyalah orang-orang yang ingkar dan kafir."

Dalam hal ini dapat kita ketahui, bahwa dalam jurnalisme islam, Ya'qub telah mengenalkan kita mengenai pencarian sebuah informasi atau berita. Dimana dalam gambaran ayat ini, jurnalisme di zaman kita menggambarkan Ya'qub sebagai seorang redaktur, dan anak-anak Ya'qub yang diperintahkan untuk mencari informasi atau berita mengenai Yusuf merupakan seorang wartawan. Ya'qub yang menjadi seorang redaktur memiliki sebuah naluri yang kuat atau naluri tersendiri dalam mencari atau mendapatkan sebuah informasi apakah informasi itu benar atau tidak. Dan seorang wartawan pun dalam ayat ini digambarkan oleh anak-anak nabi Ya'qub, mereka diperintahkan mencari sebuah informasi atau berita mengenai Yusuf (saudaranya), informasi yang dicari yaitu informasi yang baik, benar, aktual. Dan sebagai wartawan diperintahkan untuk jangan berputus asa dalam mendapatkan sebuah informasi.

Penulis: Sindy Maulia Herdiyanti
Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Referensi:
https://quranhadits.com/quran/12-yusuf/yusuf-ayat-87/
Tito Hilmawan R (2021), Sejarah Jurnalisme, Kompas.com, https://internasional.kompas.com/read/2021/10/10/155211270/sejarahjurnalismepage=all#:~:text=Julius%20Caesar%20Bapak%20Jurnalisme,sebagai%20%E2%80%9CBapak%20Pers%20Dunia%E2%80%9D.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo