Kabar duka kembali terdengar seusai peristiwa menegangkan terjadi, bencana yang melanda
Indonesia meninggalkan luka juga penderitaan yang tak terduga. Banyak korban jiwa berjatuhan,
warga setempat yang terkena dampak kian semrawut, menyelamatkan diri berbondong-bondong
untuk mengungsi. Air bersih, makanan, pakaian, tempat tidur yang layak adalah hal yang paling
penting saat ini dibandingkan uang. Banyak harta benda yang tak bisa diselamatkan, hanya
membawa diri, juga tekad yang mulai gentar saat alam belum mau membaik.
Siapa yang bisa disalahkan dalam situasi saat ini? Jawabannya adalah tidak ada. Mana mungkin
kita menyalahkan alam, mustahil juga kita menyalahkan Tuhan. Mengeluh hari esok takut tidak
mendapatkan makanan saja sudah mempertanyakan kekuasaan Tuhan, apalagi harus meminta
pertanggungjawabkan atas porak-poranda yang terjadi.
Bukan tidak boleh mengeluh, sedih, marah, dalam keadaan bencana yang membawa duka dan
luka. Tapi percayalah, jutaan orang yang ada di Indonesia tidak tidur. Mereka peduli, mereka
mengerti, dan mereka juga mengasihani. Mungkin, tidak semua orang mampu memberikan
materi yang dipunya, atau tenaga yang berguna. Tapi ada hal yang paling menakjubkan, lebih
dari materi dan tenaga, yaitu Do’a.
Bencana, sengsara, atau bahagia adalah kehendak Tuhan. Mungkin, peristiwa yang melanda
Indonesia adalah bagian dari teguran dari-Nya, atau bisa jadi salah satu hikmah yang dapat
diambil agar terus bersabar, berjuang dan terus mengingat kepada-Nya. Kita, sebagai orang-
orang yang tidak terkena dampaknya bukan berarti harus diam. Sebab bencana adalah seruan
Indonesia untuk bahu-membahu saling membantu warga tercinta.
Semangat para relawan, pihak keamanan, penanggulangan bencana, tenaga medis adalah bukti
bahwa Indonesia mampu bersatu untuk keselamatan bersama. Indonesia masih memiliki orang-
orang yang peduli, orang-orang yang saling menghargai, juga orang-orang yang saling
menyayangi. Selain materi, pengorbanan, perjuangan, juga tanaga, warga masih membutuhkan
do’a. Satu Indonesia berdo’a untuk keselamatan warga tercinta, satu Indonesia memohon kepada
sang Pencipta dengan ketulusan dan kemurahan hati, karena Tuhan Maha Melihat juga mmaha
Mendengar. Mari kirimkan Do’a, untuk negeri tercinta, Indonesia.
Penulis : Qisthy Anjani KPI 6D
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Tidak ada komentar
Posting Komentar