Blogger news

Cerpen Warga Kopid : Ketika Orang Tua Membeda-beda

 


Dikisahkan Gilang—seorang anak sulung yang cerdas lulus dengan IPK tinggi di sebuah perguruan tinggi Negri sebagai S.Si. Saat wisuda, Ayahnya sangat bangga, sampai Gilang dipamer-pamerkan kepada teman-temannya. Ia juga seketika mendapat sanjungan dan tawaran menjadi karyawan padahal baru saja lulus. Tapi, salah seorang teman Ayahnya memberitahu, bahwa ia tempo hari Melihat Fajri—adik Gilang yang berkuliah di jurusan yang sama mengepel dan membersihkan sebuah masjid. Ayah Gilang merasa kecewa.

Malamnya, Fajri pulang lari tunggang-langgang dalam keadaan wajah dan tubuh yang lebam. Ia masuk ke dalam rumah terburu-buru, dan mengintip di jendela ketakutan. Fajri rupanya dikejar-kejar kumpulan anak nakal. Melihat hal itu, Ayah langsung marah dan menghukum fajri.

Besok siangnya, sebuah surat muncul mengejutkan Ayah dan Ibu Gilang. Dimana itu merupakan pembertiahuan ‘Drop Out’ Fajri dari kampusnya karena berkali-kali mendapatkan nilai jelek. Fajri yang baru pulang dari masjid habis bersih-bersih langsung ken amarah Ayahnya, ia disbanding-bandingkan sama Gilang yang notabene sudah mendapatkan kerja dan mapan.

Di akhir kemarahan, dada Ayah sakit dan memutuskan untuk istirahat. Semeentara Ibu menenangkan Fajri agar tidak balik marah dan membenci Ayah. Fajri tidak pernah membenci sang Ayah.

Flashback on.

Fajri berusaha sekuat tenaga, belajar hingga larut malam mati-matian. Tapi akhirnya selalu mendapat nilai yang tidak memuaskan.

Fajri Melihat sang Ayah masuk ke dalam rumah memegangi pinggang saat membereskan warung. Sampai akhirnya ia yang membereskan semuanya.

Fajri ngejar anak-anak nakal yang maling di warung Ayahnya. Kemudian saat berhenti di ujung jalan, ia malah dikepung anak-anak nakal itu dan dipukuli, sampai fajri berhasil kabur ke rumah

Fajri mengepel masjid, kemudian ada seorang Ustadz yang mempertanyakan kembali apakah uang tabungannya beneran mau disumbangkan untuk wakaf masjid sebelah atas nama sang Ayah? Fajri menyetujui hal itu.

Flashback off

Suasana shalat berjamaah di rumah. Ayah menjadi imam sampai dua rakaat. Kemudian saat sujud, Ayah meninggal. Hingga Fajri memutuskan untuk menggantikan Ayah menjadi Imam dan menyelesaikan shalat.

Setelah Shalat, semua orang menangis.

Penulis : Qisthy Anjani KPI 6D

UIN Sunan Gunung Djati Bandung 

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo