Blogger news

Cerpen Warga Kopid : Sahi

 


Satu perkampungan yang terkenal akan hal mistis menyimpan banyak kejadian misterius, orang bisa kaya hanya karena bersekutu pada makhluk halus atau biasa sering disebut dengan pesugihan. Ini melibatkan banyak kalangan makhluk-makhluk astral, termasuk kuntilanak, pocong, tuyul, juga gendurowo. Makhluk-makhluk ini dipuja dengan berbagai jenis sesajen, dan bahkan tumbal. Dengan permintaan serakah dari berbagai jenis manusia dengan profesi yang berbeda.

Suatu hari kemalangan menimpa para makhluk halus. Tuyul yang biasa putih penuh dengan bedak bayi menjadi kumuh dan kelaparan, karena kliennya yang minta bantuan untuk mencuri uang sudah berhenti meminta. Sepasang suami isteri yang baru menikah dengan pekerjaan suami sebagai polisi, sering kesusahan mendapat kasus dulunya, bahkan seringkali tidak terpecahkan. Atas bantuan tuyul, polisi menjadi banyak menerima kasus walau hanya kasus kecil. Tapi sekarang polisi itu menjauh dari tuyul karena menerima suapan untuk menutupi kasus pejabat yang melakukan korupsi.

Kuntilanak ikut menimpali, klien tenaga medisnya mendapat banyak pasien atas bantuan Kunti. Tapi katanya belum cukup, karena yang datang kebanayakn pasien miskin. Klien kunti kini menjauhi Kunti, membuat suara kunti yang semula menyeramkan berubah menjadi menyedihkan. Hanya karena si dokter sudah kaya sebab berhasil memasulkan kematian dari salah satu musuh klien pejabat yang ditangani tuyul.

Sementara si pocong yang semula berjalan lompat, kini ngesot  terkadang menggeliat seperti ulat. Semula menemani klien di meja hijau untuk mendapatkan banyak kasus, tapi ternyata kasus sepele. Sampai akhirnya, klien pocong di meja hijau menjadi kaya karena menerima suapan untuk mengurangi tuntutan hukuman atas pejabat yang melakukan korupsi dan penggelapan dana. Pocong menjadi kelaparan sampai berakibat pada cara berjalan.

Dan terakhir gendurowo, kliennya adalah seorang bupati. Dulu genderowo yang membantu kliennya menjadi bupati, tapi setelah terpilih genderuwo dilupakan karena Bupati menjadi kaya atas penggelapan dana juga korupsi dana bantuan social.

Kelompok astral ini berencana untuk melakukan pembalasan dendam, menakuti mereka untuk memerasnya agar kembali menjadi klien yang setia. Berbagai terror pun di lakukan sampai hampir membahayakan para klien.

Tuyul yang takut kliennya menjadi bahaya malah protes di tengah-tengah proses terror untuk menakuti klien. Takut kalau kliennya mati, juga mempertanyakan apakah memberikan ancaman pada klien, memeras agar klien mau memberikan apa yang dipunya termasuk korupsi? Tapi kunti malah tak peduli, baginya di dunia perkuntian tidak ada KPK jadi tak ada yang berani menangkapnya.

Dan para makhluk astral beranggapan, kalaupun para kliennya mati, paling tidak mereka bisa mengurangi umur juga mengurangi dosa atas tindakan tidak manusiawi kepada sesama manusia. Juga akan mati sebagai hantu korupsi seperti yang dilakukan para makhluk astral ini.

Penulis : Qisthy Anjani KPI 6D

UIN Sunan Gunung Djati Bandung 

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo