Blogger news

Tetap Semangat Para Designer Grafis di Tengah Drastisnya Ancaman

Sumber Foto: 
alirojai.it.student.pens.ac.id

Salah satu hasil dari perkembangan teknologi adalah dibuatnya kecerdasan buatan, atau yang sering kita dengar teknologi AI. Apa itu AI? AI, singkatan dari kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), adalah bidang dalam ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan komputer dan sistem yang dapat melakukan tugas-tugas yang membutuhkan kecerdasan manusia.

Baru-baru ini Photoshop menggunakan teknologi AI yang dimasukkan ke dalam aplikasi mereka, sehingga tak perlu kemampuan yang terlalu mahir apabila ingin mengedit foto menggunakan Photoshop. Cara menggunakan AI nya pun sangat mudah dilakukan, hanya perlu mengetikkan perintah sesuai dengan apa yang kita inginkan, kemudian secara otomatis kecerdasan buatan akan memanipulasi foto kita. Perlu diingat, fitur tersebut masih dijalankan secara beta, belum sepenuhnya rilis jadi masih memerlukan perbaikan dan pembaharuan kedepannya agar fitur tersebut dapat beroperasi sempurna.

Dengan adanya bantuan AI dalam aplikasi pengeditan foto tersebut, profesi desainer grafis menjadi terancam. Sebenarnya bukan hanya desainer grafis saja yang terdampak, namun pengaruh yang paling kuat dialami oleh desainer grafis. Pekerjaan mereka terancam karena apabila semua orang dapat mengedit foto dengan bantuan AI, maka jasa mereka akan terlupakan.

Meskipun kecerdasan buatan telah mengambil peran yang signifikan dalam pengeditan foto, tetap ada beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Pertama, kemampuannya dalam menciptakan konsep dan ide-ide baru terbatas. Karena AI tidak memiliki pemikiran yang kompleks seperti manusia. Berbeda halnya dengan manusia yang memiliki ide dan kreativitas tanpa batas, sehingga dalam mengedit gambar tidak hanya terpaku pada satu konsep tetapi dapat menjelajah konsep lainnya yang lebih luas.

Kedua, AI juga rentan terhadap kesalahan dalam interpretasi foto. Algoritma AI dapat menghadapi kesulitan dalam membedakan antara elemen-elemen pada foto yang kompleks atau dalam situasi pencahayaan yang rumit. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan dalam pengeditan, seperti mempertajam atau memperburuk detail yang sebenarnya tidak diinginkan.

Ketiga, AI mungkin dapat memberikan hasil pengeditan yang cepat dan otomatis, tetapi tidak dapat sepenuhnya menggantikan sentuhan dan keterampilan desainer grafis manusia. Keputusan artistik, kepekaan terhadap detail, dan kemampuan untuk menafsirkan permintaan klien dengan tepat masih merupakan keahlian yang paling baik dilakukan oleh manusia.

 

Penulis: Saddam Fajar Sidiq - Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo