Blogger news

Cut Nyak Meutia: Perjuangan Sang Mutiara Aceh

Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi

Sejarah Indonesia mencatat, dari banyaknya sejarah yang ada, Indonesia memiliki banyak pejuang perempuan yang gagah berani dalam memperjuangkan dan membelah negeri Indonesia sampai pada titik darah penghabisan. Salah satu diantaranya adalah Cut Nyak Meutia yang memiliki warna dan ciri khas tersendiri dengan kisah yang begitu dalam maknanya. Pada dasar nya sosok wanita Indonesia apalah perempuan yang memiliki tutur kata lemah lembut, sabar dan ikhlas, akan tetapi mereka dapat berubah menjadi sosok yang sangat berani ketika melawan para penjajah.

Cut Nyak Meutia, sosok pejuang wanita yang tidak tahan dengan penjajahan yang terjadi di tanah kelahirannya yakni Aceh, karena perlakuan penjajah  belanda yang semenah-menah dan tidak memiliki rasa kemanusiaan, sehingga membuat cut nyak meutia memiliki tekad yang kuat dan besar untuk memperjuangkan tanah kelahirannya. Meskipun cut nyak meutia memiliki perjalanan yang tidak mudah dihadapi beliau harus ditinggalkan oleh suami Teuku Muhammad, akan tetapi cut nyak meutia memiliki wasiat yang ditinggalkan suaminya untuk menikah kembali dengan sahabatnya, oleh karena itu sahabat teuku Muhammad, Pang Nanggroe untuk dinikahinya. Maka  untuk kedua kalinya Cut Nyak Meutia menikah dan bangkit kembali untuk melawan para penjajah di tanah aceh, akan tetapi tidak semudah yang dibayangkan untuk kedua kalinya Cut Nyak Meutia ditinggalkan oleh suaminya. Akan tetapi karena kegigihannya beliau mampu bangkit dan memiliki semangat perlawanan yang berkobar. Bahkan pasukan beliau mampu menembus dam melumpuhkan sebagian besar pertahanan tentara belanda di daratan aceh.

Salah satunya Cut Nyak Meutia beliau lahir pada 15 Februari 1870, Beliau merupakan pahlawan nasional Indonesia dari Aceh, dan beliau di makam kan di Alue kurieng, Aceh. Beliau menjadi pahlawan nasional Indonesia berdasarkan surat keputusan dengan penetapan presiden nomor 107 pada tahun 1964. Cut nyak meutia merupakan seorang anak perempuan yang terlahir dari pasangan teuku ben daud pirak dengan cut jah. Beliau meninggal pada 24 oktober 1910, beliau meninggal disebabkan pasukan belanda mengencerkan pengejaran terhadap pasukan cut nyak meutia, hingga hal itu membuat cut nyak meutia memindahkan pasukan nya untuk menghindari pengepungan pasukan belanda.

Beliau memiliki beberapa penghargaan yang sangat wajib diketahui bagi kita para penerus bangsa ini, dan juga untuk mengenang perjuangan beliau di masanya. Pertama penghargaan beliau merupakan pahlawan nasional Indonesia dari aceh, maka beliau memiliki julukan  Mutiara aceh, karena kegigihan beliau dalam menyelamatkan tanah aceh, dengan begitu beliaulah permata berharga bagi rakyat aceh dan juga arti meutia dalam bahasa aceh memang berarti mutiara. Kedua sebagai bentuk mengenang perjuangan beliau, pemerintah republic Indonesia mengabadikannya dalam pecahan uang kertas 1000 rupiah. "kaum perempuan pada masanya memiliki perlakuan berbeda dengan kaum lelaki, akan tetapi perjuangan beliau memiliki bukti kuat perempuan bukan lah kaum lemah dan tidak memiliki keberanian yang kuat"

Penulis: Sindy Maulia Herdiyanti
Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo