Sumber Foto: https://www.theguardian.com/world/2018/sep/09/spanish-flu-pandemic-centenary-first-world-war |
Mungkin sebagian orang belum pernah mendengar dan membaca bahwa dunia ini pernah dikejutkan oleh satu peristiwa besar yang disebabkan oleh wabah penyakit. Yang mana tak jauh juga dari wabah yang baru melanda dunia ini yaitu COVID-19 Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan pandemi dalam waktu yang singkat, dan sampai saat ini belum ada yang tahu dari mana virus ini berasal.
Sejarah mencatatat bahwa penyakit ini dikenal dengan nama penyakit flu Spanyol. Kisahnya dimulai pada awal maret 1918, dimana sebelum tentara AS sampai di medan tempur di eropa, beberapa serdadu di barak funston, Kansas tiba-tiba terserang flu dan kurun waktu beberapa hari ratusan tentara di barak itu jatuh sakit. Pandemi ini pertama tercatat dalam sejarah terjadi pada tahun 430 SM. Ketika perang Peloponnesia antara dua kota utama Yunani kuno, Athena dan Sparta, saat itu penduduk Athena bukan menghadapi serangan musuh tetapi maut dikarenakan wabah penyakit yang selama empat tahun kemudian menyebabkan kematian sepertiga warga dan militernya. Seorang ahli sejarah Yunani, Thucydides menerangkan gejala-gejala penyakit misterius itu dengan sangat jelas dimana warga yang sehat tiba-tiba diserang penyakit, yang dimulai dengan rasa panas seperti terbakar di kepala.
Kemudian terjadi radang sampai merah membara di mata dan organ bagian dalam seperti tenggorokan atau lidah. Radang itu sampai berdarah dan mengeluarkan bau busuk yang tidak alami. Tetapi itu baru permulaan saja, pasien kemudian menderita bersin dan batuk, diikuti dengan diare, muntah-muntah dan sekujur tubuh kejang. Kulit penderita menjadi pucat dan penuhi benjolan serta bisul. Tenggorokan terasa seperti terbakar dan penderita terus menerus merasa haus.
Kebanyakan warga Athena yang terserang penyakit ini meninggal dunia pada hari ketujuh atau kedelapan. Tetapi ketika penyakit sampai ke bagian pencernaan ditandai dengan luka lambung dan diare yang parah ditambah dengan daya tahan tubuh yang rentan, dan berakhir dengan kematian. Hanya sedikit orang yang selamat, tetapi sering kali mereka pun kehilangan jari tangan, jari kaki, alat vital atau pengelihatan mereka. Itulah gambaran tentang pandemi pertama di dunia yang tercatat dalam sejarah.
Penyakit ini disebabkan oleh virus Influenza A subtipe H1N1 memiliki tingkat kematian tinggi dan menyerang orang dengan usia 20 sampai 40 tahun bukan kelompok lansia. Penyakit ini menular dengan sangat cepat dengan membunuh 25 juta orang dalam waktu enam bulan. Seperlima warga dunia terinfeksi. Sampai hari ini, asal jenis flu manusia itu belum pernah ditemukan tetapi penelitian baru yang dilakukan oleh Institut Penyakit Menular pada Angkatan Bersenjata Amerika Serikat mengisyaratkan bahwa kemungkinan besar penyakit influenza berasal dari burung. Influenza kemudian menghilang begitu saja setelah menewaskan sekitar 40 juta orang. Jumlah ini lebih besar dari korban jiwa dalam Perang Dunia Pertama.
Flu Spanyol terjadi dari Maret 1918 sampai Juni 1920, menyebar sampai ke Arktik dan kepulauan Pasifik. Diperkirakan 50 sampai 100 juta orang di seluruh dunia meninggal. Seorang pakar influenza mengomentari, "Angka harapan kehidupan di Amerika Serikat anjlok hingga lebih dari 10 tahun pada tahun 1918. Identifikasi kapan dan dimana flu Spanyol muncul tidak diketehui dan tentu saja bukan dari Spanyol.
Wabah flu tersebut secara sederhana dapat dibagi menjadi 3 gelombang, musim semi 1918 adalah gelombang pertama, yang pada dasarnya hanyalah wabah flu biasa. Musim gugur 1918 adalah gelombang kedua dengan angka kematian tertinggi. Sedangkan gelombang ketiga terjadi pada musim dingin 1919 sampai musim semi tahun berikutnya, dengan angka kematian berkisar antara gelombang pertama dan kedua.
Sepanjang 1918, seiring dengan jalur pelayaran perdagangan, virus pun dibawa hingga ke seluruh dunia, menyebar ke seluruh dataran Amerika Utara, Eropa, Asia, Brasil dan Pasifik Selatan, dan membawa dampak mematikan yang amat parah, di antaranya tingkat kematian di India paling tinggi, yakni setiap 100 orang yang terjangkit 5 orang di antaranya mati akibat wabah flu.
Oleh Rifky Alauddin Nawwavi
Kelas KPI 6D
Tidak ada komentar
Posting Komentar