Blogger news

Mengapa Baru Digubris Ketika Sudah Viral?

Sumber foto: https://www.kompas.id/


Kali ini kita dihebohkan dengan berbagai masalah yang menjadi sorotan publik di dunia sosial media. Salah satunya yaitu keberadaan sosok salah seorang mahasiswa asal Australia yang mengkritik keras terhadap pemerintahan kota Lampung, yakni kota kelahirannya. Ia lalu menjelaskan beberapa poin yang menjadi kritikannya. Adapun poin kritik tersebut di antaranya terkait banyak jalan rusak yang dibiarkan bertahun-tahun di Lampung.

"Gua sering bahas jalan karena jalan itu kayak infrastruktur yang paling umum dan untuk mobilisasi ekonomi di Lampung, tapi jalan-jalan di Lampung tuh kayak 1 KM bagus, 1 KM rusak terus jalan ditempel tempel doang, ini apa sih, ini pemerintah main ular tangga atau apa," kata dia.

Ungkapannya tersebut ia sampaikan dengan memanfaatkan akun tiktoknya dan hasilnya banyak mengundang perhatian masyarakat Indonesia. Hal tersebut sampai pada telinga Pemda kota Lampung bahkan hingga Presiden Jokowi pun ikut turun tangan. Jokowi mengatakan pemerintah pusat akan "mengambil alih" perbaikan 15 ruas jalan yang sudah rusak parah dalam kurun waktu yang lama dan menganggarkan "kurang lebih Rp800 miliar".

Tak hanya Lampung, dari kasus ini pun banyak pengguna sosial media diluar Lampung yang mulai memanfaatkan keadaan dan media internet untuk membuat konten vidio yang mengkritik jalan rusak dari tahun ketahun di daerah asalnya.

Sosial media kini tidak hanya menjadi pusat informasi ataupun media komunikasi antar jarak jauh, namun menjadi senjata bagi mereka yang belum maksimal dalam melaksanakan amanahnya sebagai kepala pemerintah. Keviralan pun menjadi senjata bagi mereka karena viral adalah ungkapan penyebaran suatu informasi populer yang tersebar dengan cepat dan didalamnya membawa citra baik ataupun buruk. Tentunya bagi pemerintah hal tersebut menjadi hentakan bagi agar citra pemerintah tetap baik dimata masyarakat dan dimata para atasannya. Kritikan ini pun bagi anak muda merupakan bentuk ekspresi yang lahir dari rasa cinta dan peduli anak muda kepada bangsa dan tanah air.

Penulis: Wafiq Nur Agniati (Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung)   

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo