Blogger news

Al-Ummu Madrasatul Ula

sumber : Madaninews.id

Al Ummu Madrasatul Uula menjadi slogan para ibu di dunia itu dengantujuan untuk terus tetap mengangkat derajat yang menjadiseorang wanita. Seorang ibu khususnya, tentu menjadi madrasah pertama bagi anak anaknya. Salah satu alasan mengapa seorang anak adalah murid pertama dari seorang ibu, yaa itu, ibu merupakan pelajaran sekaligus madrasah pertama bagi anak anknya. Saat ini sering sekali kita dengar sebuah istilah yang seolah mengalahkan ujaran Nabi atau Hadits "Al Ummu Madrasatul Ula". Frasa itu seperti mengunci peran perempuan sebagai "madrasah" namun dalam makna yang sangat sempit yang seolah-olah cukup menjadi madrasah pemula yang tak membutuhkan aktivitas lain dalam mencari ilmu.

Dari Anas bin Malik ra, berkata: Bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Belajar mencari ilmu itu kewajiban setiap muslim (laki-laki maupun perempuan)". (Sunan Ibn Majah).

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏ "‏ مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ ‏"  (سنن الترمذي).

Dari Abu Hurairah ra, berkata: Rasulullah Saw bersabda: "Barangsiapa yang merambah suatu jalan, untuk mencari ilmu pengetahuan, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga" (Sunan Turmudzi).

Dari hadits diatas kita bisa mendapatkan dasar argumen paling kokoh yang tentunya sangat menegaskan bahwa seorang wanita dalam Islam, sebagaimana seorang laki-laki, tentunya memiliki kewajiban, sekaligus menjadi haknya untuk belajar mencari ilmu. Dengan sama-sama mengikuti teladan Nabi Muhammad Saw.

Dalam kaidah yang begitu sangat terkenal dikalangan pondok pesantren mengatakan bahwa; maa laa yatimm al-wajibu illaa bihii fahuwa wajibun. Suatu kewajiban yang tidak terlaksana tanpa suatu hal yang lain, maka hal yang lain ini juga menjadi wajib hukumnya. Tugas memakmurkan bumi, mendatangkan kebaikan hidup, mendidik dan mensejahterakan keluarga, mengendalikan dan mengelola diri, dan yang lain, tidak akan bisa terlaksana dengan baik tanpa belajar ilmu dan keahlain terlebih dahulu, maka belajar juga menjadi wajib. Ini persis dengan teks popoluer lain, di kalangan pesantrren, yang digubah oleh Imam Syafi'i (pendiri Mazhab Syafi'i, wafat tahun 204 H) rahimahullah, bahwa:

Barangsiapa yang menghendaki (kebaikan) dunia, maka ia harus memiliki ilmu pengetahuan (terlebih dahulu). Barangsiapa yang menghendaki (kebahagiaan) akhirat juga harus dengan ilmu pengetahuan. Begitupun, bagi siapapun yang ingin (kebaikan dan kebahagiaan) dunia dan akhirat, ia harus memiliki ilmu pengetahuan. (Imam Syafi'i).

Ungkapan wanita adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, jika diterima, lebih tepat dipahami sebagai pentingnya anak-anak harus memliki lingkungan belajar yang tentunya bisa kondusif sejak dari rumah mereka tinggal. Pelajaran itu sebenarnya terdapat dari ibu yang baik dan senantiasa mengahari anaknya, pada hakikatnya seorang guru di sekolah hanyalah meneruskan tentang apa saja yang sudah diajari ibu semasa di rumah. Kecerdasan anak itu tergantung pada ibu yang baik dan cerdas bukan pada ayah yang cerdas, karena jika anak terlahir cerdas, berarti ibu nya lebih cerdas.  Madrasah dalam hal ini berari merupakan sebuah lingkungan, dan seorang ibu/perempuan di sini hanya contoh saja. Tentu saja, menjadi ibu sekaligus sosok yang mendidik anak-anaknya adalah peran yang memang tidak begitu mudah tetapi tentunya sangat baik dan ladang ibadah. Namun, ini bukan peran satu-satunya bagi perempuan sebagai khalifah fi al-ardh. Juga ini bukan peran perempuan semata.

Dalam Islam, belajar menjadi sebuah hak dasar perempuan dimuka bumi ini sebagai manusia yang bermartabat, hamba Allah Swt, dan tentunya khalifah-Nya di muka bumi, yang dituntut untuk berperan serta ikut dalam peng aplikasian segala kerja-kerja kemaslahatan. Baik di dalam rumah, dengan masyarakat luas, maupun semesta. Semua kerja-kerja yang melahirkan kemaslahatan ini, selama berlandaskan keimanan kepada Allah Swt, dengan begitu nyatanya memberikan kebaikan, ini merupakan ibadah sekaligus jihad fi sabilillah. Baik dilakukan laki-laki maupun perempuan.

 

Silmie Rusydiani Sholihah

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo