Blogger news

Rhytm 0, Mengungkap Sisi Gelap Manusia

Sumber Foto : https://www.sainsologi.com/wp-content/uploads/2020/05/main-qimg-085b86747dec29c01145b653520a98a2.jpg
Manusia pada kodratnya hanya menunjukkan sisi baik kepada semua orang. Mereka berusaha menutupi sisi gelap mereka. Bapak Psikoanalisis, Sigmund Freud mengatakan bahwa manusia pada dasarnya punya sisi tidak bermoral (sisi jahat) , oleh karena itu manusia membuat peraturan dan menunjuk insitusi tertentu (polisi atau petugas keamanan) untuk mengendalikan sisi tidak bermoral manusia. pertanyaanya, Seberapa parah manusia sika sisi buruknya jika ditunjukan? Mari tanyakan itu ke Marina Abramovic.

Marina Abramovic adalah seorang seniman pertunjukkan dari Serbia. Pada tahun 1979, Marina mengadakan penampilan paling kontroversial, mengerikan, dan berbahaya dalam sejarah seni bernama Rhytm 0 Dalam pertunjukkan ini, Marina memberikan instruksi kepada penonton: pertama, Ada 72 objek di atas meja yang bisa digunakan ke saya sesuai yang penonton mau. Kedua, Marina tidak akan melakukan apa-apa dan hanya berdiri diam selama 6 jam. Ketiga, Marina tidak akan memberontak selama penonton melakukan apapun padanya 72 barang diletakkan di atas meja, mulai dari bunga mawar sampai pistol, dan itu boleh digunakan pada Marina sesuka hati. Marina akan berlagak sebagai objek.

Pada awalnya, mereka bersikap lembut. Hanya sedikit bermain-main. Ada yang menaruh mawar di tangannya, ada yang menciumnya, ada yang menyuapinya kue.Lalu, ketika mereka sadar bahwa Marina benar-benar tidak akan melakukan apapun, sisi gelap mereka mulai muncul. "Itu adalah 6 jam yang menyeramkan," ucap Marina di sebuah iwawancara. Seseorang mendudukkannya. Ia dipermalukan. Tubuhnya dipindahkan. Ada yang menyiramkan air padanya. Pada jam ketiga, pisau mulai menyentuh kulit Marina. Ada yang mengukir tulisan di tubuhnya. Tidak tanggung-tanggung, ada yang menggoreskan pisau dekat leher Marina dan meminum darahnya. Tapi penderitaannya tidak berakhir sampai situ.

Seseorang bahkan membuatnya menempelkan pistol berpeluru ke lehernya sendiri. Mata Marina berkaca-kaca, tapi ia tetap tidak bergerak. Mereka menggunting pakaian Marina. Pelecehan seksual mulai terjadi. Marina bersaksi bahwa ia tidak "dipermalukan lebih" karena kebanyakan penonton membawa pasangannya waktu itu. Ia dibawa-bawa setengah telanjang, didudukkan di atas meja, dan ada yang menancapkan pisau ke kayu dekat kakinya.

Kekerasan mulai mereda ketika seorang wanita memeluk Marina, dan beberapa orang yang takut menolong akhirnya mulai beraksi dan mengobati luka-luka yang dialami Marina. Perpecahan terjadi, ada yang berusaha menahan yang lain melakukan kekerasan lebih parah, ada yang ingin menikmati momen ini selagi bisa.

Menariknya, ketika waktu habis, dan Marina mulai bergerak, para pelaku kekerasan melarikan diri ketakutan. Sulit rasanya menerima Marina kembali sebagai seorang manusia setelah melihatnya sebagai objek dalam waktu beberapa lama.Inilah yang terjadi jika manusia dihadapkan oleh kekuasaan tanpa batas dan konsekuensi. Apalagi jika target kekuasaan itu adalah manusia lagi, terutama wanita. Inilah seberapa keji sisi gelap manusia.

Oleh Rifky Alauddin Nawwavi
Kelas KPI 6D

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo