Blogger news

Mengenang Peristiwa Auswitchz

Sumber Foto : https://images.app.goo.gl/MMkvDpjj9YbcAyZX9
Kompleks kamp konsentrasi Auschwitz merupakan kamp terbesar yang dibangun oleh rezim Nazi. Kamp ini terdiri dari tiga kamp utama, kesemuanya mempekerjakan tahanan untuk kerja paksa. Salah satu kamp juga digunakan sebagai pusat pembantaian untuk waktu yang lama. Kamp-kamp ini berlokasi sekitar 37 mil sebelah barat Krakow, dekat perbatasan praperang Jerman-Polandia di Upper Silesia, sebuah daerah yang direbut Nazi Jerman pada tahun 1939 setelah menginvasi dan menaklukkan Polandia. Penguasa SS mendirikan tiga kamp utama di dekat kota Oswiecim di Polandia: Auschwitz I pada bulan Mei 1940; Auschwitz II (disebut juga Auschwitz-Birkenau) pada awal tahun 1942; dan Auschwitz III (disebut juga Auschwitz-Monowitz) pada bulan Oktober 1942.

Kompleks kamp konsentrasi Auschwitz berada di bawah Inspektorat Kamp Konsentrasi. Hingga Maret 1942, Inspektorat Kamp Konsentrasi merupakan Kantor Pusat SS, dan, mulai tahun 1941, menjadi Kantor Pusat Operasi SS. Mulai bulan Maret 1942 hingga pembebasan Auschwitz, Inspektorat tersebut berada di bawah Kantor Pusat Administrasi-Ekonomi SS.

Pada bulan November 1943, SS mengeluarkan dekret bahwa Auschwitz-Birkenau dan Auschwitz-Monowitz akan menjadi kamp konsentrasi independen. Komandan Auschwitz I tetap sebagai komandan garnisun SS untuk semua unit SS yang ditugaskan di Auschwitz dan dianggap sebagai perwira senior dari ketiga komandan yang ada. Kantor-kantor SS untuk penyimpanan data-data para tahanan dan pengaturan kerja paksa para tahanan akan tetap terletak dan dijalankan secara terpusat dari Auschwitz I. Pada bulan November 1944, Auschwitz II digabungkan kembali dengan Auschwitz I. Nama Auschwitz III diganti menjadi kamp konsentrasi Monowitz.

Pada bulan November 1943, SS mengeluarkan dekret bahwa Auschwitz-Birkenau dan Auschwitz-Monowitz akan menjadi kamp konsentrasi independen. Komandan Auschwitz I tetap sebagai komandan garnisun SS untuk semua unit SS yang ditugaskan di Auschwitz dan dianggap sebagai perwira senior dari ketiga komandan yang ada. Kantor-kantor SS untuk penyimpanan data-data para tahanan dan pengaturan kerja paksa para tahanan akan tetap terletak dan dijalankan secara terpusat dari Auschwitz I. Pada bulan November 1944, Auschwitz II digabungkan kembali dengan Auschwitz I. Nama Auschwitz III diganti menjadi kamp konsentrasi Monowitz.

Deportasi Ke Auswitchz. Beberapa kereta sering datang ke Auschwitz-Birkenau membawa kaum Yahudi yang didatangkan dari hampir semua negara di Eropa baik yang diduduki Jerman maupun yang bersekutu dengan Jerman. Pengangkutan ini terus berdatangan mulai tahun 1942 hingga akhir musim panas tahun 1944. Rincian deportasi dari masing-masing negara, dengan jumlah taksiran, adalah sebagai berikut: Hongaria: 426.000; Polandia: 300.000; Prancis: 69.000; Belanda: 60.000; Yunani: 55.000; Bohemia dan Moravia: 46.000; Slovakia: 27.000; Belgia: 25.000; Yugoslavia: 10.000; Italia: 7.500; Norwegia: 690; lainnya (termasuk kamp-kamp konsentrasi): 34.000.

Dengan deportasi dari Hongaria, peran Auschwitz-Birkenau sebagai alat dalam rencana Jerman membantai kaum Yahudi Eropa mencapai efektivitasnya yang tertinggi. Antara pengujung bulan April dan pertengahan Juli 1944, sekitar 440.000 kaum Yahudi Hongaria dideportasi, 426.000 di antaranya ke Auschwitz. SS mengirimkan sekitar 320.000 dari mereka langsung ke kamar-kamar gas di Auschwitz-Birkenau dan mempekerjakan sekitar 110.000 orang sebagai pekerja paksa di kompleks kamp konsentrasi Auschwitz. Beberapa minggu setelah kaum Yahudi Hongaria tiba di Auschwitz, banyak dari mereka yang ditransfer penguasa SS untuk bekerja paksa ke kamp-kamp konsentrasi lain di Jerman dan Austria.

Jumlah total kaum Yahudi yang dideportasi ke Auschwitz sekitar 1,1 juta orang. Penguasa SS dan polisi mendeportasikan sekitar 200.000 korban lain ke Auschwitz, termasuk 140.000-150.000 orang Polandia non-Yahudi, 23.000 orang Roma dan Sinti (Gipsi), 15.000 tahanan perang Soviet, dan 25.000 lainnya (warga sipil Soviet, Lituania, Cheska, Prancis, Yugoslavia, Jerman, Austria, dan Italia).

Mereka yang baru tiba di Auschwitz-Birkenau menjalani proses seleksi. Staf SS menetapkan mayoritas dari mereka tidak cocok untuk kerja paksa dan mengirimkan mereka secepatnya ke kamar-kamar gas, yang disamarkan sebagai instalasi pancuran mandi guna memperdaya korban. Harta benda milik para korban yang mati di kamar gas disita dan dikumpulkan di gudang "Kanada" untuk dikirim kembali ke Jerman. Kanada menyimbolkan kekayaan bagi para tahanan.

Sekurangnya ada 960.000 orang Yahudi yang dibunuh di Auschwitz. Para korban lainnya termasuk sekitar 74.000 orang Polandia, 21.000 orang Roma (Gipsi), dan 15.000 tahanan perang Soviet; serta 10.000-15.000 orang berkebangsaan lainnya (warga sipil Soviet, Cheska, Yugoslavia, Prancis, Jerman, dan Austria).

Pada tanggal 7 Oktober 1944, ratusan tahanan yang diperuntukkan ke Krematorium IV di Auschwitz-Birkenau memberontak setelah mengetahui bahwa mereka akan dibantai. Selama perlawanan ini, para tahanan berhasil membunuh tiga penjaga dan meledakkan krematorium serta kamar gas di sebelahnya. Para tahanan menggunakan bahan peledak yang diselundupkan ke dalam kamp oleh para wanita Yahudi yang ditugaskan untuk kerja paksa di pabrik senjata yang berada di dekat kamp. Tentara Jerman berhasil mengalahkan perlawanan ini dan membunuh hampir semua tahanan yang terlibat dalam pemberontakan tersebut. Para wanita Yahudi yang telah menyelundupkan bahan peledak ke dalam kamp dihukum gantung di muka umum pada awal Januari 1945.

Akan tetapi, operasi pembantaian dengan gas terus berlanjut hingga November 1944, ketika SS, atas perintah dari Himmler, menghentikan penggunaan kamar gas yang masih berfungsi. SS menghancurkan instalasi pembantaian dengan gas yang masih tersisa ketika tentara Soviet masuk pada bulan Januari 1945.

Oleh Rifky Alauddin Nawwavi
kelas KPI 6D

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo