Blogger news

Kemelekatan Terhadap Dunia

Sumber : pexels.com


 

"Sesungguhnya dunia itu manis dan indah, dan Allah SWT telah menempatkan kalian di dalamnya untuk menguji kalian, maka berhati-hatilah terhadap dunia dan berhati-hatilah terhadap wanita." (HR. Muslim)

 

Hadis di atas menyatakan bahwa dunia itu manis dan indah, namun di dalamnya terdapat ujian dari Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dan tidak terlalu terpaku pada kesenangan duniawi semata, karena dapat menghambat kita dalam mencapai tujuan hidup sebenarnya yaitu mencari ridha Allah SWT, kita harus menjaga keseimbangan antara dunia dan akhirat, serta berhati-hati dalam menghadapi ujian-ujian yang ada di dunia ini.

 

Di dunia apapun yang ada pada hidup kita merupakan ujian dari Allah. Ketika sakit itu ujian, ketika Allah beri sehat itu ujian, ketika tidak punya uang itu ujian, dan ketika dalam keadaan bergelimang harta itu juga ujian, dimana apa yang Allah beri dan takdirkan kepada seseorang apakah dapat menjadikannya makin dekat kepada Allah ataupun tidak.

 

Kebanyakan manusia mengharapkan kebahagiaan yang abadi didunia hal itu membuat ia berlomba-lomba mendapatkan kesuksesan-kesuksesan di dunia. Rumah yang mewah, mobil yang bagus, jabatan yang tinggi dan yang lainnya yang membuat seseorang terbuai akan cinta dunia. Padahal itu semua hanyalah titipan dari Allah SWT.

 

Terlalu melekatnya dunia pada diri sorang Muslim atau kecintaanya terhadap dunia dapat diartikan sebagai bahaya bagi seseorang yang memegang teguh nilai-nilai Islam karena dapat mengalihkan perhatian dan fokus mereka dari ibadah kepada Allah Swt. Akibat yang dapat terjadi jika seseorang terlalu terikat pada dunia dan melupakan kewajiban ibadahnya kepada Allah dan melupakan negeri akhirat adalah Menjauhkan dari Allah SWT.

 

Jika seseorang terlalu terikat pada dunia dan hanya fokus pada kekayaan, kesenangan, dan kesuksesan materi, maka mereka dapat dengan mudah lupa akan kewajiban mereka sebagai hamba Allah SWT.

 

Kemudian, hal tersebut dapat merusak moralitas seseorang. Keinginan untuk sukses dan memperoleh kekayaan, harta jabatan dan kesenangan kesenagan yang lainnya maka dapat menggoda seseorang untuk melakukan tindakan yang tidak bermoral atau bahkan melanggar hukum.

 

Cinta terhadap dunia adalah hal yang harus dihindari oleh umatnya. Hal ini karena dunia dianggap sebagai tempat sementara yang hanya merupakan ujian bagi manusia. Kehidupan yang sebenarnya ada di akhirat, dan manusia seharusnya mempersiapkan diri untuk kehidupan yang abadi di sana.

 

Ketika kita terlalu mengejar dunia hingga lupa akhirat, namun Allah semakin memberi apa yang kita inginkan sedangkan kita makin jauh dari Allah melupakan kewajiban dan perintah Allah maka belum tentu itu adalah kenikmatan namun bisa jadi bentuk murka dari Allah.

 

Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya yang berjudul Ad Da'u wa ad-Dawa' (Terapi Penyakit Hati) mengatakan, sebagian kaum salaf berkata, "Bila engkau melihat Allah memberikan nikmat kepadamu secara terus menerus, sedang engkau tetap melakukan maksiat maka hati-hatilah. Sebab hal itu merupakan istidraj dari Allah. Yaitu, Dia menuruti semua kehendakmu agar kamu memasuki kemaksiatan yang engkau lakukan secara lebih mendalam.

 

Pada dasarnya, Islam menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dalam mencintai dunia. Sebagaimana dalam Al-Quran Surah Al-Kahfi ayat 28 yang berbunyi, "…. dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas".

 

Hal ini menunjukkan bahwa cinta terhadap dunia tidak boleh melebihi cinta kepada Allah dan menghindari perilaku yang bisa membuat manusia lupa akan tujuan hidupnya. Namun demikian, Islam juga mengajarkan untuk menghargai dan memanfaatkan segala sesuatu yang ada di dunia ini sebaik-baiknya. Kita diperintahkan untuk bekerja keras, mencari ilmu, berusaha mencukupi kebutuhan hidup kita dan keluarga, serta melakukan amal shaleh yang dapat menghasilkan kebaikan di dunia dan akhirat.

 

Penulis :

Zahra Fatiyatul A

Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam/6D

UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo