Blogger news

Efeketifitas Komunikasi Antar Budaya

Sumber Foto: https://pin.it/6WKwo2K




Berbeda budaya berarti berbeda dalam menyampaikan ide, gagasan, dan berbeda dalam perilaku keseharian. Berbeda budaya berarti berbeda dalam strategi komunikasi. Seorang yang hanya mengerti bahasa daerah tidak akan bisa mengerti bila menerima pesan dalam bahasa Indonesia. Seorang yang budayanya begitu santun kepada orang tua tidak akan menerima orang yang tidak hormat terhadap orang yang dituakan. Seorang yang dalam kebudayaannya terbiasa bersikap apa adanya tidak akan menerima budaya yang penuh kepura-puraan. Candio Elliot mencontohkan, gaya promosi diri mungkin sangat sedikit ditampilkan oleh penduduk asli Amerika (native) termasuk orang Asia umumnya, disusul orang Hispanik, dan gaya seperti itu kebanyakan digunakan oleh orang Afrika. Gaya berpakaian formal mungkin sedikit ditunjukkan oleh orang Hispanik dan penduduk asli orang

 

Afrika, namun sangat banyak dipamerkan oleh orang-orang Anglo (Amerika Campuran). Proses komunikasi yang berlangsung antara orang-orang berbeda budaya tersebut biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti yang dikemukakan oleh Willian G. Scoot 

Perbuatan komunikasi menginginkan pemakaian lambang-lambang yang dapat dimengerti secara baik dan hubungan-hubungan yang dilakukan oleh manusia. Pada umumnya lambang-lambang tersebut dinyatakan dengan bahasa atau dalam keadaan tertentu tanda-tanda lain dapat pula dipergunakan.

 

Adegan sebagai salah satu faktor dalam komunikasi ini menekankan hubungannya dengan lingkungan komunikasi. Adegan ini menjelaskan apa yang dilakukan, simbol apa yang digunakan, dan arti dari apa yang dikatakan. Dengan pengertian adegan ini merupakan apa yang dimaksudkan yakni sesuatu yang akan dikomunikasikan dengan melalui simbol apa, sesuatu itu dapat dikomunikasikan.

 

Individu-individu yang mengambil bagian dalam hubungan komunikasi dinamakan pelaku-pelaku komunikasi. Pengirim dan penerima yang terlibat dalam hubungan komunikasi ini adalah contoh dari pelaku-pelaku komunikasi tersebut. Dan peranannya seringkali saling menggantikan dalam situasi komunikasi yang berkembang.

 

 

Perantara Alat-alat yang dibangun dalam komunikasi dapat membangun terwujudnya perantara itu. Alat-alat itu selain dapat berwujud komunikasi lisan, tatap muka, dapat juga alat komunikasi tertulis seperti surat perintah, memo, buletin, nota, surat tugas dan lainnya yang sejenis.

Tujuan, Menurut Grace dalam buku Komunikasi Administrasi dan Beberapa Faktor Penyebab Kegagalannya karangan Miftah Thoha, ada 4 (empat) macam tujuan tersebut yaitu: Satu, Tujuan Fungsional ialah tujuan yang secara pokok bermanfaat untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi atau lembaga. Dua, Tujuan Manipulasi ; Tujuan ini dimaksudkan untuk menggerakkan orang-orang yang mau menerima ide-ide yang disampaikan baik sesuai ataupun tidak dengan nilai dan sikapnya sendiri. Ketiga, Tujuan ini bermaksud untuk menciptakan tujuan-tujuan yang bersifat kreatif. Komunikasi ini dipergunakan untuk memungkinkan seseorang mampu mengungkapkan perasaan tadi dalam kenyataan. Keempat, Tujuan Keyakinan; Tujuan ini bermaksud untuk meyakinkan atau mengembangkan keyakinan orang-orang pada lingkungan.

 

Dalam proses persuasi itu dikenal beberapa model komunikasi yang digambarkan oleh Tommy bahwa pada umumnya dikenal dua model persuasi yakni: 1) Model Psikodinamik; menurut model ini pesan-pesan komunikasi akan lebih efektif dalam persuasi apabila memiliki kemampuan mengubah secara psikologis minat atau perhatian individu dengan cara sedemikian rupa, sehingga individu akan menanggapi pesan-pesan komunikasi sesuai dengan kehendak komunikator. Model psikodinamik berkembang atas dasar teoritis maupun empiris. Teori-teori yang penting mengenai motivasi, persepsi, belajar, dan bahkan psikoanalisis telah memberikan jalan dengan mana sikap, opini, rasa takut, konsep diri dari kredibilitas sumber serta beberapa variabel yang lain mempunyai hubungan erta dengan persuasi

 

Komunikasi antar budaya sebagai bentuk komunikasi antarpribadi dari komunikator dan komunikan yang berbeda budaya. Efektivitas komunikasi antar pribadi itu sangat ditentukan oleh faktor-faktor: keterbukaan, empati, perasaan positif, memberikan dukungan, dan memelihara keseimbangan. Sedangkan prasangka sosial yang menentukan tiga faktor utama yaitu stereotip, jarak sosial, dan sikap diskriminasi. Hubungan antara prasangka dengan komunikasi sangat erat karena prasangka-prasangka diasumsikan sebagai dasar pembentukan perilaku komunikasi.




Reporter: Nurul Tsaqil Abdul Aziz

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo