Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) direncanakan mulai beroperasi pada Agustus 2023. Operasional kereta cepat ini diharap membawa dampak positif bagi masyarakat Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) sudah melakukan beberapa uji coba operasional kecepatan kereta secara bertahap. Uji coba terakhir menunjukkan kereta cepat bisa melaju dengan kecepatan 300 kilometer per jam.
Kecepatan itu cukup meringkas waktu perjalanan dari Jakarta menuju Bandung maupun sebaliknya. "Kereta cepat Insya Allah Agustus bisa beroperasi jika tidak ada halangan dan sudah dites 300 kilometer dari Halim ke Padalarang, kurang lebih 25 menit," kata Ridwan Kamil saat ditemui di Cimahi, Rabu (21/6/2023).
Operasional KCJB ini diharap membawa dampak positif khususnya dalam mendorong laju perekonomian masyarakat Jawa Barat setelah dihantam pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu. KCJB ini direncanakan akan melayani 68 perjalanan per hari dari stasiun di Halim, Karawang, dan berakhir di Padalarang.
Sementara untuk penumpang dengan tujuan ke wilayah bagian timur, penumpang bisa melanjutkan perjalanan menggunakan kereta api feeder atau Bus Rapid Transit.
Dengan kemudahan akses transportasi ini diharapkan bisa membantu lompatan perekonomian masyarakat Jawa Barat yang lebih maju. "Ini (KCJB beroperasi) akan melompatkan produktifitas dan ekonomi Jawa Barat yang sudah menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa, saya kira itu rasa bahagianya saya," sebut Emil. Beroperasinya KCJB ini merupakan salah satu bentuk perubahan infrastruktur menuju Jawa Barat lebih maju.
Kemajuan ini seiring dengan adanya perubahan-perubahan lain di Jawa Barat selama kepemimpinannya. "Ada 528 penghargaan yang diraih oleh Pemprov Jabar, artinya menandakan ada sebanyak itu perubahan," tandasnya.
Kecepatan itu cukup meringkas waktu perjalanan dari Jakarta menuju Bandung maupun sebaliknya. "Kereta cepat Insya Allah Agustus bisa beroperasi jika tidak ada halangan dan sudah dites 300 kilometer dari Halim ke Padalarang, kurang lebih 25 menit," kata Ridwan Kamil saat ditemui di Cimahi, Rabu (21/6/2023).
Operasional KCJB ini diharap membawa dampak positif khususnya dalam mendorong laju perekonomian masyarakat Jawa Barat setelah dihantam pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu. KCJB ini direncanakan akan melayani 68 perjalanan per hari dari stasiun di Halim, Karawang, dan berakhir di Padalarang.
Sementara untuk penumpang dengan tujuan ke wilayah bagian timur, penumpang bisa melanjutkan perjalanan menggunakan kereta api feeder atau Bus Rapid Transit.
Dengan kemudahan akses transportasi ini diharapkan bisa membantu lompatan perekonomian masyarakat Jawa Barat yang lebih maju. "Ini (KCJB beroperasi) akan melompatkan produktifitas dan ekonomi Jawa Barat yang sudah menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa, saya kira itu rasa bahagianya saya," sebut Emil. Beroperasinya KCJB ini merupakan salah satu bentuk perubahan infrastruktur menuju Jawa Barat lebih maju.
Kemajuan ini seiring dengan adanya perubahan-perubahan lain di Jawa Barat selama kepemimpinannya. "Ada 528 penghargaan yang diraih oleh Pemprov Jabar, artinya menandakan ada sebanyak itu perubahan," tandasnya.
Setia Irham Faqih Mustaqim
Sumber gambar : Kompas.com
Tidak ada komentar
Posting Komentar